Tab Menu 5

Minggu, 11 Maret 2012

Kata-kata lucu dari sufi

Hari tersebut adalah hari pertama sejak nasrudin sembuh dari sakit. Dia sedang berpikir keras karena pada saat sakit dia pernah berjanji pada tuhan jika dia sembuh dia akan menjual keledainya seharga 200 dinar. Pada saat itu harga keledai sangat tinggi berkisar diharga 1000 dinar . Tapi karena ketaatannya pada tuhan dia segera pergi ke pasar sambil berteriak. " siapa yang mau beli. Aku jual keledaiku seharga 200 dinar."
Para makelar pun berdatangan. Beberapa dari mereka bahkan langsung  mengeluarkan uang 200 dinar.
"Tunggu dulu." Nasrudin mengangkat tangan. "Jika ingin membeli keledai ini kalian juga harus membeli kucing diatas nya seharga 800 dinar"


========================================================================

Di suatu malam yang gelap, tiga orang pemuda sedang berjalan menuju sebuah desa. Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan orang buta yang membawa obor. Melihat hal tersebut ketiga orang tersebut tertawa terbahak bahak." Hai orang buta buat apa kamu membawa obor, sedangkan kamu tidak dapat melihat. Ternyata bukan hanya matamu saja yang buta ternyata otakmu goblok"
Orang buta itu menjawab sambil tersenyum." Aku membawa obor ini untuk kalian supaya tidak menabrakku diperjalanan."

========================================================================

Suatu hari Nasrudin dipanggil oleh majikannya
“Berapa umurmu, Nasrudin ?” Tanya si Majikan
“Empat puluh tahun, tuan.” Jawab Nasrudin
“Kamu berbohong yah. 3 tahun yang lalu kamu bilang umur mu 40 tahun”
“Itulah tuan, Saya konsisten dengan apa yang saya ucapkan”

========================================================================

Saat itu Nasrudin dan puluhan warga mendatangi sultan abdul kadir untuk melaporkan prilaku gubernur mereka yang kejam dan korupsi.

"Kalian jangan bohong yah. Setau saya gubernur kalian adil dan bijaksana." Ucap Sultan yang tidak tahu kondisi yang sebenarnya

Melihat hal tersebut Nasrudin segera maju kedepan." Wahai baginda rajaku. Apalah arti adil dan bijaksananya gubernur kami jika tidak di nikmati oleh warga provinsi lain. Oleh karena itu sudilah kiranya sri baginda memindahkan gubernur kami ke tempat lain. Agar keadilan dan kebijaksanaannya bisa dinikmati seluruh rakyat."

Mendengar itu Sultan tertawa sambil meninggalkan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar