Seorang Suami
dan Istrinya tengah menghadiri sidang perceraiannya. Dalam sidang akan
memutuskan siapa yang mendapat hak asuh anak. Sambil berteriak histeris dan
melompat - lompat si istri berkata :
"Yang
Mulia, Saya yang mengandung, melahirkan bayi itu ke dunia dengan kesakitan dan
kesabaran saya !! Anak itu harus menjadi hak asuh Saya !! "
Hakim lalu
berkata kepada pihak suami:
"Apa
pembelaan anda terhadap tuntutan istri Anda"
Si Suami diam
sebentar, dengan nada datar ia berkata :
"Yang
mulia... Jika saya memasukkan KOIN ke mesin minuman Coca-Cola, mesinnya
BERGOYANG SEBENTAR, dan minumannya keluar, menurut Pak Hakim... Minumannya
milik Saya atau Mesinnya?"
========================================================================
Oneng Belanja
Oneng:
"adek makanan bebek, mpok?"
Mpok: "gue
kagak jual ntu neng"
Oneng: "oh
iye, makasih mpok"
Besoknya datang
lagi...
Oneng:
"ade makanan bebek, mpok?"
Mpok:
"kagak jual neng..."
Oneng: "oh
iye, makasih mpok"
Besoknya masih
datang lagi...
Oneng:
"ade makanan bebek, mpok?"
Mpok: "pan
gue ude bilang 2 kali, GUE KAGAK JUAL dan gak akan pernah jual, sekali lagi lu
tanya, gue paku kaki lu ke lantai...!!! "
Oneng:
"galak amat, maafin aye mpok..."
Eh, besoknya
gak kapok-² masih datang...
Oneng:
"ade martil gak mpok?"
Mpok:
"kagak jual"
Oneng:
"kalo paku ade mpok?"
Mpok:
"kagak"
Hening
sejenak...
Oneng:
"ade makanan bebek, mpok?"
========================================================================
Oneng
Kecelakaan
Oneng datang ke
dokter dengan kedua telinganya luka bakar.
Dokter : Apa
yang terjadi?
Oneng : Aye
sedang nyeterika dan telepon berdering, aye salah mengambil gagang telpon,
kagak sengaje aye ngangkat seterika dan menempelkannye di telinge aye.
Dokter : Wow..!
Tetapi apa yang terjadi dengan telinga Anda yang satu lagi?
Oneng : Teman
aye yang goblok itu menelepon lagi.
========================================================================
Talking Baru
kerja
Tono baru dua
hari kerja di sebuah perusahaan asing, Tono sempet menelpon ke bagian dapur
sambil berteriak, "Ambilkan gue kopi... cepaaaaat!". Ternyata jawaban
dari balik telepon tidak kalah keras dan marahnya. "Hei bodoh... kamu
salah pencet extention? Kamu tahu dengan siapa kamu bicara?"
"Tidak..
" sahut Tono.
"Saya
direktur utama disini, dasar idiot. Saya pecat kamu nanti!". Nggak kalah
gertak dan kalah teriak si Tono bales nyahut, "dan Bapak tahu siapa
saya?"
"Tidak."
jawab Boss tsb. "Syukurlah kalo gitu" sahut Tonocuek sambil menutup
telpon.
========================================================================
Percakapan sebelum & sesudah menikah
SEBELUM MENIKAH:
Suami: ahhh,
akhirnya...aku uda gak bs nunggu...
Istri: kamu mau
aku pergi?
Suami: NGGAK!
Jangan pernah berpikir seperti itu!
Istri: Kamu
cinta gak sama aku?
Suami: PASTI!
sekarang dan selamanya!
Istri: Yank,
kamu pernah selingkuh gak di belakangku?
Suami: NGGAK!
buat apa kamu tanya2 gitu?
Istri : kamu
mau aku cium gak yank?
Suami: Setiap
saat!
Istri: kamu
bakal mukul aku gak seh?
Suami: YA
NGGAKLAH! Kamu udah gila yah?
Istri: apa aku
bisa percaya sama kamu?
Suami: Iya...
Istri:
sayank...
SETELAH
MENIKAH:
baca lagi tp
skarang dari bawah ke atas!
========================================================================
Bu Guru
Ibu Guru SD kls
2 kesel banget, karena salah satu muridnya yang paling badung,
yaitu si Udin
selalu memanggilnya "Kamu".
Diapun
menghukum si Udin menulis kalimat di bukunya;
"Saya
tidak akan memanggil Bu Guru dengan sebutan "Kamu" lagi"
Tak tanggung
tanggung, Bu Guru menyuruh si Udin menulisnya
sebanyak 500
baris dan harus selesai esok harinya.
Singkat cerita
keesokan harinya di kelas :
Ibu Guru :
"Udin kamu sudah mengerjakan PR yang Ibu kasih kemarin!?"
Udin :
"Sudah"
Ibu Guru :
"Coba Ibu lihat"
Si Udin pun
memberikan bukunya itu kepada gurunya sambil berkata
"Saya
malah menulisnya sebanyak 1000 baris"
Ibu Guru
terkejut, "Untuk apa? Bukankah Ibu hanya menyuruh menulis sebanyak 500
baris?"
dengan PD si
Udin berkata, "Biar kamu senang.."
========================================================================
Pengen married
Ada anak muda
yg kebelet married,
Bapakna
seneeeenngg~ bgt ngedengerna. Si bapak akhirna nanya siapa nama calon
menantuna, si anak nyebutin Pamela, cw sekampung.
Si bapak
langsung sedih, trus bilang "Bapak gak mau ngomong kaya gini, tp kmu hrus
tahu, Pamela itu sebenarna adekmu. Tp jgn bilang2 sama ibumu nak."
Si anak akhirna
nyebutin lg 3 nama laen, tp akhirna dy kecewa krn jawaban si Bapak masi sama.
Pergilah si
anak ke ibuna.
"Ma, aku mau
married, tp semua cw yg aku cintai tnyata anak pa2 jg, yg artina adik2ku, dan
kata pa2 aku gak bole bilang2 ke ma2". Si ma2 nyengir2 trus bilang,
"Gpp nak, kmu bisa kok nikahin mereka smua. Krn kmu bukan anak
pa2mu!"
========================================================================
Pasien yang
Membingungkan
Seorang dokter
muda melayani pasiennya yang sedang memeriksakan penyakitnya.
Pasien:
"Selamat siang, dok. Saya mau memeriksakan penyakit saya. Saya merasakan
tidak enak badan, Dok."
Dokter:
"Terasa sakitkah?"
Pasien:
"Sana dan sini!"
Dokter:
"Terasa pusingkah?"
Pasien:
"Sekarang dan sebentar lagi!"
Dokter:
"Pandangan kabur? Berkunang-kunang?"
Pasien:
"Gelap dan terang!"
Dokter:
"Demamkah?"
Pasien:
"Panas dan dingin!"
Dokter:
"Ehmmm......" [Si dokter memegang janggutnya dan mengernyitkan
dahinya sambil manggut-manggut.]
Pasien:
"Seriuskah, dok?"
Dokter:
"Ya dan tidak!"
========================================================================
Dimana kamar pak yakub
Seorang kakek
memasuki sebuah apartemen. Di pintu masuk ia bertemu seorang anak.
“Nak,apakah
engkau tahu kamar dimana Pak Yakub tinggal?” tanya sang kakek kepada anak
tersebut.
Dengan ramah
anak itu menjawab, “O, tahu Kek! Mari saya antarkan.”
Anak itu pun
mengajak kakek itu naik tangga menuju lantai 10 dan membawanya ke depan kamar
pak Yakub.
“Ini Kek… kamar
apartemen Pak Yakub.”
Dengan napas
yang masih tersengal-sengal sang kakek mengetuk pintu berkali-kali tetapi tidak
ada jawaban.
“Nak,sepertinya
Pak Yakub tidak di rumah.”
“Betul Kek, Pak
Yakub sedang berada di lantai satu menunggu tamunya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar