1. Bocah
Bercinta dengan Pelacur Sifilis
Seorang bocah,
James 10 tahun, datang ke rumah bordil. Kepada si Mami Betty, dia berkata,
"Saya
ingin memakai pelacur". Betty berkata " Enyah kau dari sini, Kau
masih terlalu kecil"
Si James lalu
mengeluarkan segepok uang dan menunjukkan kepada si Mami. Dasar mata duitan, Si
mami berkata :"Oke lah kalau kau memaksa. Wanita macam apa yang kau
inginkan?"
"Saya
ingin pelacur yang terkena sifilis " Kata James, "Hah !? Kau ngeledek
rupanya. Tidak! aku bersungguh sungguh "
"Baiklah
sesukamu saja," sambil menelepon si Susi yang punya sifilis.
Kemudian,
setelah selesai "main" si James beranjak pulang, tapi si Mami
mencegatnya.
"Sebentar!
masuk akal kah kalau kamu kemari mencari wanita, tapi mengapa mencari yang
terkena sifilis?"
"Mengapa?
Itu berarti saya terkena sifilis khan?"
"O,ya
tentu" kata si Mami"
Lalu di rumah
saya mengajak pembantu bersetubuh, ia akan kena sifilis khan?"
"Ya"
"Dan si
pembantu berhubungan dengan tukang roti, ia juga terjangkit sifilis
,khan?"
"Ya,
pasti"
Lalu, jika si
tukang roti berkencan dengan Mama, ia akan terkena juga khan ?"
"Oo itu
Jelas"
Dan sewaktu
Mama berkencan denga Papa, pasti Papa kena juga khan?"
"Dengan
sendirinya begitu"
"Kemudian,
setelah Papa berhubungan dengan istri tukang kebun, ia tertular sifilis juga
khan?"
"Ya,
pasti"
Dan ketika si
istri tukang kebun berhubungan dengan tukang kebun, pasti si tukang kebun akan
kena juga,khan?"
"Tentu
saja"
Si bocah berhenti
sebentar, lalu menyambung, "DIALAH, TUKANG KEBUN JAHANAM YANG MEMBUNUH
KURA - KURA KU !"
========================================================================
2. Perkelahian
di pesta Pernikahan
Suatu sore,
pesta perkawinan yang seharusnya dipenuhi keceriaan tiba-tiba berantakan. Semua
orang di pesta tersebut malah saling pukul-pukulan dan tendang-tendangan sampai
akhirnya pihak polisi datang dan membawa semua orang di pesta tersebut untuk
diinterogasi.
Saat di
kepolisian, semua pihak menyatakan asal mula perkelahian adalah sang pengantin
pria dan pria pendampingnya. Pak polisi pun menanyai mereka berdua.
Polisi : "
Tolong ceritakan apa yang terjadi ! "
Pendamping :
"Masalahnya sebenarnya sepele Pak, saya hanya berdansa dengan pengantin
wanita dan sebelumnya sudah minta ijin ke dia (menunjuk pengantin pria)."
Pengantin Pria
: "Tapi dia kurang ajar, Pak."
Pendamping :
"Saya minta ijin untuk berdansa dengan pengantin wanita, satu lagu..., dua
lagu... dan saat lagu ketiga tiba-tiba dia tendang 'anu-nya' istrinya dengan keras."
Pak Polisi
sambil meringis : "Wahh pasti sakit sekali tuh rasanya?"
Pendamping :
"Buat pengantin wanita sih enggak tapi 3 jari tangan Saya patah gara-gara
tendangan itu!!"
========================================================================
3. Setan masuk
neraka
Karena kapalnya
rusak kena badai, seorang pastor dan suster terdampar di sebuah pulau tidak
dikenal, keadaan mereka sudah tidk karu-karuan, compang-camping, sehingga
hal-hal yang sebelumnya pernah mereka lihat jadi terlihat.
Setelah sekian
lama berdiam diri, akhirnya si pastor tidak tahan lagi dan bertanya,
"Suster,
sebelumnya saya mohon maaf, itu apa sih ?" tanya sang pastor sambil
menunjuk alat kelamin si suster.
"Oh ...
ini neraka pastor, pastor tidak boleh dan dilarang mengetahuinya." Jawab
si suster. Kemudian mereka saling diam lagi.
Lama-lama, si
suster tidak tahan juga dan bertanya. "Pastor, sebelumnya saya juga mohon
maaf, itu apa sih, pastor?" Tanya si suster sambil menunjuk alat kelamin
si Pastor.
Oh ..., ini
setan ... suster juga tidak boleh tahu tentang ini. Si suster spontan menjawab,
"kalau begitu boleh dong setan masuk neraka ... !"
========================================================================
4. Dinamit
Malam Pertama
Sepasang suami
istri yang baru saja menikah bersiap untuk tidur bersama. Si suami melepaskan
kemejanya, menonjolkan bisepnya dan menyombong,
"Sayang,
tiap lengan ini menyimpan kekuatan setara dengan dua ratus kilogram
dinamit."
Si istri sangat
terkesan melihatnya. Suaminya lalu melepaskan celananya, mempertontonkan
kakinya yang berotot dan berkata, "Tiap kaki menyimpan kekuatan setara
dengan lima ratus kilo dinamit."
Ketika si suami
melepaskan celana dalamnya, si istri memandangnya dengan wajah ngeri.
"Ada
apa?" tanya si suami.
"Saya
harus keluar ruangan," kata si istri. "Dinamit sebanyak itu dengan
'sumbu' yang pendek begitu, ruangan ini pasti akan segera meledak!"
========================================================================
5. Oh ibu dan
anak
Disebuah desa
tinggal seorang janda dan anak laki-lakinya. Sejak ditinggal suaminya, si janda
hidup dalam kemiskinan dan terpaksa bekerja 'serabutan' untuk membiayai
hidupnya dan anaknya. Tak urung kemiskinan enggan beranjak dari kehidupan
mereka, sampai akhirnya pakain pun tak terbeli untuk si anak.
Suatu hari
dengan telanjang si anak laki-laki bermain-main di kebun dan naik ke sebuah
pohon mangga. Lewatlah si dermawan yang berharta dan dengan penuh kasih
memanggil anak itu untuk turun dan mendekat. Bertanyalah si Dermawan kepada
anak tersebut
"Mengapa
kamu bermain-main tidak memakai baju? nanti kamu bisa masuk angin dan sakit
"
"Ibuku tak
punya uang untuk membeli pakaian, baju dan celanaku cuma ada satu untuk kupakai
besok ke sekolah, siang ini saya telanjang supaya baju itu tidak kotor dipakai
besok" kata si anak.
Lalu dengan iba
si Dermawan memberi uang kepada anak tersebut sebesar lima puluh ribu rupiah
dengan pesan "belilah baju dengan uang ini, supaya kamu tidak masuk
angin'.
Dengan suka
cita si anak berlari pulang ke rumah dan menceritakan peristiwa itu kepada
ibunya.
Lalu si janda
punya ide cemerlang, kalo anaknya saja diberi uang lima puluh ribu, ia pasti
bisa memperoleh lebih banyak lagi.
Siang hari
berikutnya, ketika terlihat dari jauh si dermawan akan lewat ditempat kemarin,
si janda segera menanggalkan seluruh bajunya, dan dengan berbugil ria ia naik
ke pohon mangga seperti yang dilakukan oleh anaknya kemarin.
Seperti yang
diharapkan oleh si janda, si dermawan saat lewat di bawah pohon mangga
memanggilnya turun dan bertanya
"Mengapa
kamu telanjang dan main-main di atas pohon?"
"Saya tak
punya uang untuk beli baju pak ", kata si janda
Lalu tanpa
berkata apa-apa si Dermawan mengeluarkan sekeping logam lima puluh perak dan
memberikannya kepada si janda. Karena terkejut hanya diberi lima ratus perak
saja, maka si janda bertanya
"mana
cukup lima puluh perak untuk beli baju saya pak?"
sambil
tersenyum si Dermawan menyahut
"siapa
yang bilang uang itu untuk beli baju? pergilah sana beli silet dan cukur dulu
sebelum kamu main-main sambil berbugil di atas pohon".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar